Jumat, 18 Mei 2012

Antara Puskesmas, Rumah Dinas dan Diriku


Hari Ke-2

Berdasarkan SK Dinkes Kabupaten Kayong Utara, aku ditempatkan di Puskesmas Teluk Batang. Dalam benakku,  tidak terpikir sama sekali seperti apa keadaan Teluk Batang karena kalau dibayangkan sepertinya sedikit “menyeramkan” :) Kenapa aku bisa berpikir kayak gitu?? Soalnya kota Sukadana saja yang notabene merupakan ibukota Kabupaten keadaannya seperti ini apalagi Teluk Batang yang hanya sebuah kecamatan. Kata “seperti ini” dapatku gambarkan dengan keadaan antara satu bangunan dengan bangunan masih jarang, di kiri kanan jalan masih bisa dilihat semak-semak atau pohon-pohon besar. Beberapa kali kulihat disini banyak pohon durian yang tumbuh. Para pecinta durian pasti senang sekali klo berada disini secara Sukadana sendiri adalah penghasil durian yang katanya buah duriannya sangat enak dan yang sering dikirim ke Pontianak. Gara-gara itu di tengah kotanya dibangunlah sebuah tugu durian. 
Tugu Durian di Sukadana
Untukku hal ini bukanlah suatu hal yang istimewa karena boleh dikatakan aku pembenci buah berduri satu ini dan beruntung sekali diriku karena musim durian katanya sudah lewat ..Alhamdulillah ya Rabb…(sujud syukur).
Oke, lanjut ke cerita, setelah menyelesaikan administrasi di dinkes kabupaten akhirnya kami berangkat ke Teluk Batang. Perjalanan dari Sukadana ke Teluk Batang memakan waktu selama kurang lebih 1 jam. Enaknya disini, kita ga mungkin tersesat karena disini jalan utamanya cuma satu aja. Ikut aja jalan itu, maka sampailah kamu ke kota tujuan,,hihihihii...Buat diriku yang dulu sering tersesat semasa masih di Jogja terutama daerah Pogung (entah kenapa buatku daerah Pogung layaknya suatu labirin) ini adalah suatu anugrah,,hahaha. Akhirnya setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam, sampailah di Puskesmas Teluk Batang. Tereeret....... sebenernya sedikit agak terkejut melihat keadaan puskesmasnya. Hmmm,,begini yaa..Jangan pernah sama sekali membayangkan keadaaan puskesmas disini sama dengan puskesmas di daerah Jawa, karena akan berbeda sama sekali. Dulu, padahal ketika saya bekerja di puskesmas di Jogja saya sudah menganggap daerah disana sudah cukup ”terpencil” karena jauh dari kota tapi ternyata disini lebih jauh kuadrat dari kota. Di Teluk Batang atau secara umum Kalimantan, bangunan masih banyak menggunakan kayu, jadi kesannya jika bangunannya sudah cukup lama jadi gimanaaaaa gitu..

Puskesmas Teluk Batang pandangan diagonal :))
Di Puskesmas, saya cuma mampir sebentar untuk perkenalan singkat karena selanjutnya saya akan di antar ke rumah dinas yang jaraknya kurang lebih 3 km dari puskesmas. Mengapa rumah dinas saya jauh?? Hal ini dikarenakan sebenernya Puskesmas Teluk Batang akan dipindahkan ke bangunan baru yang disana juga sudah dibangunkan rumah dinas untuk para pekerjanya. Tapi karena belum selese dan ada sedikit kendala maka pelayanan belum bisa dilaksanakan di bangunan Puskesmas yang baru. Khusus untuk dokternya, rumah dinasnya diberikan yang bangunan baru. Sebenernya bangunan rumah dinasnya sangat layak huni, tapiiiiiiiii,,, karena puskesmasnya belum aktif, listrik di perumahan dinas itu belum ada. Sebenernya ada siiih, tapi terbatas karena masih numpang. Jadi, selama ini listrik yang digunakan di perumahan dinas masih menumpang dengan listrik rumahnya pak RT. Bayangkan saja, listrik dengan daya 450 Watt digunakan untuk 4 rumah sekaligus. Apa cukup???? Nah, karena masalah itu, jadinya kalau malam tiba tiap rumah hanya boleh menghidupkan maksimal 3 lampu tidak untuk alat2 elektronik lainnya. 
Bangunan Puskesmas yang baru dari belakang

Rumah dinas dokter
Pemandangan sebelah kiri rumah dinas
Pemandangan sebelah kanannya
Selain itu ada permasalahan lain di rumah dinas, yaitu dari jalan masuk ke perumahan dinas. Jalan masuknya harus melewati jalan kecil di samping puskesmas. Nah, jalan kecil ini sebenernya belum benar2 dibuat jalan, jadi cuma sekedar jalur yang bisa dilewati saja, ya bisa dikatakanlah jalan setapak. Kirinya masih semak belukar dan kanannya bangunan puskesmas yang juga sudah mulai dipenuhi tumbuh-tumbuhan. Fine, kalau cuaca panas, jalanannya kering. Kalau hujan? Hohohoho,,, udah becek ga ada ojek pula. Biasanya kalau hujan, para penghuni rumah dinas disana menggunakan sepatu boot untuk bisa keluar dengan selamat dari perumahan dinas ke jalan utama. Tapi paling menyeramkan kalau malam hari, dipastikan ga ada yang berani keluar, gelap sudah pasti. Hmmm, bayangkan saja, betapa ”menyenangkan” sekali. 
Ni dia jalan menuju komplek rumah dinas

Becek..cek..cek..
Satu hal lagi, kalau di rumah dinas sudah pasti susah sinyal telekomunikasi. Entah mengapa, daerah desa Sungai Paduan sulit mendapatkan sinyal telekounikasi, mungkin ya dikarenakan jauh dari towernya atau geografinya, ah entahlah.. Kalau di rumah dinas biasanya saya harus pintar2 mencari sinyal, kemaren sukses dengan menempelkan handphone ke dinding. Itupun masih kedap-kedip sinyalnya, tapi lumayanlah masih bisa nangkep sinyal daripada ga sama sekali (Alhamdulillah yaaa....). 
Oh ya, satu hal lagi yang sedikit mengganngu adalah soal masih banyaknya hewan2 yang berasal dari semak-semak sekitar. Ada apa aja?? Yuk mari kita sebutkan satu persatu.. hehhee.. Mulai dari nyamuk, ulat kaki seribu, laron, berbagai macam jangkrik, lipan, berbagai macam semut, tapi juga mash banyak burung dengan suara yang bagus-bagus. Dari semua ini intinya suasana hutannya dapet bangetlaaaah...
Bukti keganasan hewan entah jenis apa dari hutan,, gatel banget+membekas

Yah dengan keadaan rumah dinas yang seperti ini, bisa dibayangkan seberapa lama aku bisa bertahan..3 hari, yup hanya 3 hari aku bisa bertahan dan itupun hanya ketika diriku masih ditemani oleh bapak tinggal disana. Kalau untuk sendirian sepertinya nyaliku tidak setegar batu karang. Akhirnya setelah 3 hari, aku lebih memilih untuk kos di depan rumah yang ada di puskesmas. Di rumah kos itu sebelumnya sudah ada seorang teman dokter umum yang juga kos disana dikarenakan dia juga tidak memiliki nyali yang cukup besar untuk tinggal di rumah dinas dengan keadaan seperti itu (Peaceee, yooow). Dan sekarang kami _saya dan dr. Umum_ yang seharsnya menempati rumah dinas itu, menjadikan rumah dinas kami layaknya sebuah villa, hehhee.. Jadi kami mengunjungi rumah dinas diwaktu luang dan jika ada beberapa barang yang masih tertinggal maka kami akan mengunjunginya sekali2 saja :)

Yap ini ceritaku, mana ceritamu..................

Tidak ada komentar: